Kesulitan Mesir Bangun Rumah di Gurun Pasir

Koran SINDO, Jurnalis
Rabu 07 Februari 2018 12:27 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

JAKARTA - Mesir merupakan negara yang padat penduduk di Timur Tengah dengan 96 juta orang. Banyak orang menganggap kalau banyak warga Mesir yang masih tinggal di wilayah gurun di Delta Nil.

Mereka juga hidup dalam keterbatasan. Permasalahan utama sebagian warga Mesir yang tinggal di gurun adalah mereka tidak memiliki rumah. Ketika pun mereka memiliki rumah, lingkungan permukiman yang jorok menjadikan banyak warga sering sakit.

Apalagi fasilitas kesehatan dan pendidikan di sekitar perumahan di dekat gurun pun sangat minim. Radwa Rostom, seorang teknisi berusia 30 tahun, menjawab tantangan itu dengan mendirikan Hand Over pada 2015 lalu. Dia ingin menjadi entrepreneur sosial milenial yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tetapi bisnis yang mengandung nilai sosial dan pembangunan komunitas.

Baca Juga: Generasi Milenial Disarankan Beli Rumah Sebelum Banyak Tanggungan

"Hand Over bertujuan menciptakan rumah yang tahan lama dan tahan banting," ungkap Radwa dilansir Forbes .

Bukan hanya rumah, Radwa menceritakan, kalau Hand Over juga membangun permukiman masyarakat yang memperhatikan tatanan sosial dan budaya.

"Hand Over memperdayakan para arsitek, mahasiswa teknisi sipil, dan penduduk lokal untuk membangun rumah dan pemukiman yang berkelanjutan,” ujarnya.

Baca Juga: Jabodetabek, Hunian Favorit Jadi Incaran Generasi Milenial

Berbagai gebrakannya itu menjadikan Radwa terpilih sebagai 100 anak muda berpengaruh di bawah usia 40 tahun oleh Majalah Arabian Business dalam dua tahun berturut-turut. Hal itu menunjukkan kalau generasi milenial Mesir juga bisa bangkit dan berbakti untuk negaranya.

Radwa memang sudah sejak muda akrab dengan permasalahan perumahan di Mesir. Dia mengambil kuliah jurusan teknik konstruksi yang sebenarnya didominasi kaum pria. Apalagi dia hidup di Mesir sebagai salah satu negara miskin yang tidak memperhatikan kesetaraan gender.

Saat masih kuliah, Radwa menceritakan dirinya sering menjadi sukarelawan untuk mengajar anak-anak buta huruf dan perempuan tua yang belum bisa membaca serta menulis. Ketika mengunjungi rumah warga yang kurang beruntung, dia bukan hanya mengajar, tetapi juga berdiskusi tentang perumahan. Dia juga sangat menyayangkan kondisi jalanan, fasilitas sosial, dan umum yang minim pada kebanyakan perumahan di Mesir.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya