"Secara khusus, sinergi ini diharapkan dapat lebih membangun industri migas dan perbankan, dan secara umum membangun kapasitas nasional di Indonesia," tambah dia.
Fasilitas kredit senilai USD80 juta ini yang terbagi dalam Tranche A dan B akan digunakan oleh Elnusa sebagai general purpose financing dan membiayai proyek prospektif Elnusa dan anak usaha dalam dua tahun.
"Nilai belanja modal tahun 2018 yang kami rencanakan meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya, karena kami akan menggunakan peralatan berteknologi terbaru untuk pekerjaan seismik, serta menambah armada mobil tangki, barges dan lain-lain," katanya.
"Secara umum, fasilitas pendanaan ini akan kami gunakan pada proyek-proyek strategis pengembangan bisnis, baik di hulu, hilir, maupun penunjang migas. Hal ini kami lakukan untuk memperkuat total solution services dan menggenjot pertumbuhan Elnusa ke depannya," jelas Budi.
(Martin Bagya Kertiyasa)