Oleh karenanya, dirinya pun mendukung upaya Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk tidak mengiyakan keinginan melakukan impor garam secara langsung. Selain itu, ada baiknya Menteri Susi untuk meminta bukti realisasi dari hasil impor garam yang sudah dilakukan.
"Bu Susi itu maunya bertahap sejuta dulu sejuta dulu kalo realisasinya beres baru ini mintanya sekaligus. Ini kan enggak bener," ucapnya.
Indonesia akhirnya memutuskan untuk membuka keran impor sebanyak 3,7 juta ton. Pada beberapa hari lalu, garam industri impor pun sudah datang sebanyak 2,3 juta ton.
Akan tetapi tidak semua garam impor tersebut langsung diberikan kepada pelaku industri. Hanya 1,8 juta ton saja yang diberikan ke industri, sementara 500.000 ton lagi masih menunggu rekomendasi dari Kementerian KKP.
(Fakhri Rezy)