JAKARTA - Penurunan tarif tol ditargetkan dapat direalisasikan akhir bulan ini, dengan besaran antara 20%-30%. Kebijakan tersebut diberlakukan untuk angkutan logistik dengan harapan dapat meningkat daya saing logistik nasional.
Asosiasi Logistik Indonesia menilai, rencana penurunan tarif tol ini sebanding dengan pelayanan jalan tol. Jika tol masih macet, maka tarif mahal tidak sama saja cost pengeluarannya.
"Sekarang tapi tol sering macet, ya akan mahal karena sama saja dengan jalan biasa. Tapi kalau tidak macet, maka tarif tol sekarang termasuk murah," ujar Ketua Umum Asosiasi Logistik Zaldy Masita kepada Okezone.
Baca Juga: Penurunan Tarif Tol Bakal Disosialisasikan ke Asosiasi
Menurut Zaldy, sebenarnya yang perlu utamanya bagi perusahaan logistik adalah kebijakan tarif tol yang dinamis. Misalnya, tol diprioritaskan untuk jalur logistik maka tarif mobil penumpang seharusnya bisa lebih tinggi daripada truk.