Ramalan Bank Dunia tentang Ekonomi Indonesia saat Pemilu

Agregasi Sindonews.com, Jurnalis
Kamis 12 April 2018 14:57 WIB
Foto: Bank Dunia Sebut Pemilu Tak Kacaukan Ekonomi Indonesia (Okezone)
Share :

JAKARTA - Bank Dunia (World Bank) meyakini pemilihan umum (pemilu) yang akan berlangsung pada 2019 tidak akan membuat kekacauan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Hal ini bertolak belakang dengan prediksi Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) sebelumnya yang mengungkapkan ekonomi Indonesia tahun depan akan sulit untuk bangkit, karena ada pemilu.

Dia mengakui, jelang pemilu investor akan mengambil sikap menunggu (wait and see) untuk melakukan investasi di Tanah Air. Namun, setelah itu investasi diyakini akan kembali bangkit dan ketidakpastian akan berkurang.

"Kami perkirakan pemilu tidak akan mengacaukan kegiatan ekonomi. Setelah pemilu, investasi akan tumbuh karena ketidaktentuan politik akan berkurang," kata Ekonom Senior Bank Dunia Derek Chendi Kantor Bank Dunia, Jakarta, Kamis (12/4/2018).

 Baca Juga: Pilkada Serentak Bisa Jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi 2018

Saat ini, sambung Derek, investor memang masih menunggu apa yang akan terjadi di Indonesia di tahun politik ini. Namun, dia yakin investor tidak akan berasumsi berlebihan dan mereka akan kembali konfiden dengan ekonomi Indonesia.

"Sekarang, investor mungkin sedang menunggu apa yang akan terjadi di 2018 2019 dan berasumsi nggak terlalu mengejutkan kemudian investasi akan mengalir lagi karena udah berkurang ketidakjelasan politiknya. Dan ini tidak hanya Indonesia saja, tapi juga negara lain mengalami siklus ini," tandasnya.

Baca Juga: Sri Mulyani: Indonesia Akan Jadi Negara yang Mempengaruhi Dunia

Sebelumnya, Bank Pembangunan Dunia (Asian Development Bank/ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan sebesar 5,3%. Prediksi ini sama dengan prediksi ADB terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini yaitu sebesar 5,3%.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya