7 Proyek Kereta Dicoret dari Daftar Prioritas, Ini Alasannya

Feby Novalius, Jurnalis
Kamis 19 April 2018 15:22 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mencoret status proyek strategis nasional (PSN) untuk 14 proyek. Mayoritas dari proyek tersebut dilakukan pada sektor kereta api.

Menurut Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo, dicoretnya status PSN untuk proyek kereta api karena kajian pembangunan yang belum tuntas. Oleh karena itu, hasil evaluasi KPPIP memutuskan bahwa proyek kereta ini tidak akan bisa kontruksi pada kuartal III 2019.

"Mau di kereta atau di jalan tol, mau kajian itu baru selesai dia kan harus izin Amdal, kemudian harus melakukan kajian trase, titik mana yang dilewati. Setelah itu ada pembebasan lahan, akhirnya konstruksi. Nah proyek kereta apa ini masih dalam tahap kajian, sehingga kalau dipaksa pada kuartal III 2019 dimulai itu gak bisa," ujarnya, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

 

Adapun proyek kereta yang dicoret status PSN di antaranya, Kereta Api Kertapati-Simpang-Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan (bagian dari Jaringan Kereta Api Trans Sumatera). Kemudian, Kereta Api Muaraenim-Pulau Baai di Sumatera Selatan-Bengkulu, Kereta Api Tanjungenim-Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan, Kereta Api Jambi-Pekanbaru di Jambi-Riau, dan Kereta Api Jambi-Palembang di Jambi-Sumatera Selatan.

Selain itu, Pembangunan Rel Kereta Api Provinsi Kalimantan Timur, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Koridor Timur-Barat.

Meski demikian, lanjut Wahyu, proyek kereta yang statusnya dicoret bukan berarti tidak dibangun. Pasalnya, proyek kereta seperti di Sumatera sangat penting untuk dibangun.

 

(ilustrasi ant)

"Kita tidak mau kasusnya seperti di Jawa, jalan tol lagi. Jadi memang kereta api penting bukan hanya membangun ruang tunggu tapi siripnya juga, semua ini Tanjung Api-Api belum semua masih dihitung," tuturnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya