JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih kuartal-I 2018 sebesar Rp583 miliar atau tumbuh sebesar 6,5% dari periode yang sama di tahun lalu.
Capain ini didorong mulai beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru. Salah satunya Ruas Jalan Tol Ngawi-Wilangan sepanjang 52 kilometer pada 31 Maret 2018.
Tol ini operasikan dua anak usaha Jasa Marga, yakni Segmen Simpang Susun (SS) Ngawi-Klitik (Ngawi) sepanjang 4 Km dioperasikan oleh PT Jasamarga Solo Ngawi (PT JSN). Kemudian, seksi Klitik (Ngawi)-Wilangan sepanjang 48 Km dioperasikan oleh PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (PT JNKK).
(Foto: Tol Ngawi-Kertosono (Klitik-Wilangan) Dok. Jasa Marga)
Ruas-ruas jalan tol baru tercatat menyumbang pertumbuhan aset dari sisi hak pengusahaan jalan tol yang mencapai Rp63,3 Triliun atau meningkat sebesar 13,2% dari 2017.
"Dengan demikian, total aset Jasa Marga pada kuartal-I 2018 mencapai Rp84,4 triliun atau tumbuh sebesar 6,6 % dari 2017," ujar Corporate Secretary Jasa Marga M. Agus Setiawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/4/2018).
Baca Juga: Tarif Tol Ngawi-Wilangan Diberlakukan Mulai 1 Mei, Ini Besarannya
Dari sisi pendapatan usaha diluar konstruksi tercatat sebesar Rp2,38 triliun atau meningkat 11,2% dari periode yang sama di 2017, dengan kontribusi dari pendapatan tol senilai Rp2,2 triliun atau naik 12,6%.
Pendapatan tol ini disumbang tol induk dengan porsi sebesar 88,7% atau senilai Rp1,95 triliun. Serta pendapatan tol anak perusahaan yang sudah mulai memberikan kontribusinya dengan porsi sebesar 11,3% atau sebesar Rp249 miliar.
"Disisi pendapatan usaha lain, Jasa Marga membukukan pendapatan sebesar Rp182,7 miliar," sebutnya.
Baca Juga: Tol Trans Jawa Dipastikan Bisa Digunakan untuk Mudik Lebaran
Sementara, EBITDA kuartal-I 2018 tercatat mencapai nilai Rp1,58 triliun atau tumbuh 14,5%. Sedangkan untuk margin EBITDA sebesar 66,3% atau tumbuh 1,9% terhadap kuartal-I tahun 2017.
"Hal ini merupakan pencapaian Jasa Marga untuk tetap menjaga kinerja positif," ujarnya.
Disisi lain, perseroan juga tercatat mendapat peningkatan peringkat dari Baa3 menjadi Baa2 dengan outlook stable dari lembaga pemeringkatan internasional Moody’s pada 13 April 2018.
"Ini menunjukkan bahwa kuatnya dukungan pemerintah terutama di sektor Infrastruktur sehingga tetap dapat mempertahankan kredit rating Perseroan yang baik," pungkasnya.
(yau)
(Rani Hardjanti)