5 Fakta Buwas Jadi Bos Baru Bulog, Nomor 3 Patut Dicatat

Feby Novalius, Jurnalis
Minggu 29 April 2018 18:31 WIB
Foto: Kementerian BUMN
Share :

JAKARTA - Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso (Buwas) ditunjuk sebagai Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menggantikan Djarot Kusumayakti. Penunjukan Buwas sabagai Bos Baru Bulog mengejutka karena masalah yang ditanganinya sangat berbeda yakni dari narkoba menjadi beras.

Meski begitu, Buwas mengaku siap dengan tugas yang diemban sekarang. Apalagi, tugas barunya ini berkaitan dengan masyarakat banyak.

"Hari ini saya bekerja untuk kepentingan perut masyarakat Indonesia. Jadi ini kepentingan berat, tantangan berat," ujar Budi di Kementerian BUMN, Jakarta.

Okezone pun telah merangkum beberapa fakta-fakta ditunjuknya Buwas menjadi Direktur Utama Bulog :

1. Presiden Restui Buwas Jadi Dirut Bulog

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta restu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengangkat mantan Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menjadi Direktur Utama Bulog.

Baca Juga : Buwas Janji Berantas Mafia Pangan, Ombudsman: Kalau Terbukti Silakan Ditindak

"Pengangkatan itu berdasarkan usulan Menteri BUMN dan Presiden setuju," kata Staf Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Sapta Prabowo, Jumat (27/4/2018).

Johan Budi menilai, alasan Presiden Jokowi memberikan lampu hijau atas pengangkatan Budi Waseso sebagai Dirut Bulog itu lantaran dinilai memiliki kemampuan bergerak cepat dan memumpuni dalam bidang tersebut.



"Ya mungkin kompatibel," ucap Johan.

2. Sah, Buwas Resmi Jadi Bos Baru Bulog

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan susunan Direksi baru di Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) pada Jumat (27/04/2018).

Keputusan ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaam Umum (Perum) Bulog.

Dalam salinan keputusan tersebut, Menteri BUMN Rini memberhentikan Djarot Kusumayakti sebagai Direktur Utama Bulog yang digantikan Budi Waseso.

Selain itu, Triyana diangkat menjadi Direktur Keuangan menggantikan Pardiman.

Baca Juga : Angkat Budi Waseso Jadi Dirut Bulog, Rini Sumarno Kantongi Restu Presiden Jokowi

Pada saat yang sama, Kementerian BUMN juga menetapkan Teten Masduki sebagai Ketua Dewan Pengawas Bulog menggantikan Sudar Sastro Atmojo. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-116/MBU/04/2018.

3. Budi Waseso: Sekarang Saya Kerja untuk Kepentingan Perut Masyarakat

Buwas Waseso resmi menjadi Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) sejak hari ini, Jumat (27/4/2018).

Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog).

(Foto: Kementerian BUMN)

Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini menyatakan, jabatan barunya merupakan tantangan berat, sebab diharuskan menjaga stabilitas pangan masyarakat Indonesia.

"Hari ini saya bekerja untuk kepentingan perut masyarakat Indonesia. Jadi ini kepentingan berat, tantangan berat," ujar Budi di Kementerian BUMN, Jakarta, Juamt (27/4/2018).

Pada saat yang sama, Kementerian BUMN juga menetapkan Teten Masduki sebagai Ketua Dewan Pengawas Bulog menggantikan Sudar Sastro Atmojo. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-116/MBU/04/2018.

(feb)

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro mengatakan, perombakan direksi di Perum Bulog merupakan salah satu bentuk penyegaran manajemen perusahaan. Hal ini, katanya untuk memperkuat perannya sebagai stabilisator harga pangan serta bahan pokok lainnya di luar beras, dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional.

“Pemerintah terus mendorong agar Perum Bulog Sebagai perusahaan yang mengemban tugas dari pemerintah dapat  menjalankan perannya untuk  menjaga Harga Dasar Pembelian gabah petani, stabilisasi harga khususnya harga pokok, penyaluran program Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra), pengelolaan stok pangan serta bahan pangan lainnya di luar beras,” katanya.

4. Ombudsman Tantang Buwas Berantas Mafia Beras

Komisioner Ombudsman RI Lely Pelitasari Soebekty mendukung sikap Budi Waseso yang akan memberantas mafia pangan tersebut, tetapi haruslah berdasarkan prosedur yang ada.

“Jadi kalau terbukti silakan ditindak. Tentu kan akan ada prosedurnya entah teman-teman kepolisian ataupun dari sisi Bulognya,” ujar Lely dalam acara diskusi yang bertema ‘Ketahanan Pangan Jelang Ramadhan’ di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).



Lely menyatakan, mengenai pemberantasan mafia pangan tersebut sebetulnya merupakan tugas dari pihak kepolisian. Sementara, Bulog sendiri hanya mempunya peran untuk membuat situasi harga dan mengamankan stok pangan tersebut.

“Tugas Bulog kemudian membuat situasi menjadi fair bagi seluruhnya. Kedua yang jelas tentu mengamankan stok dan khusus untuk kepentingan,” terang dia.

Lely Pelitasari Soebekty menilai, langkah yang harus dilakukan oleh Budi Waseso itu haruslah duduk bersama dengan regulator. Hal ini dikarenakan menurut Lely Bulog itu tidak mempunyai otoritas seperti dengan regulator.

“Saya kira gini Bulog ini bukan Kementrian yang mempunyai otoritas seperti regulator. Bulog ini operator maka yang harus dilakukan Buwas harus duduk bersama dengan regulator ini,” ujar Lely.

Kedua, sambung Lely, langkah yang harus dilakukan mantan kepala Badan Narkotika Nasional itu haruslah juga menyamakan persepsi guna mengetahui stok yang ada berapa harga yang ada di masyarakat.

Baca Juga : Buwas Janji Berantas Mafia Pangan, Ombudsman: Kalau Terbukti Silakan Ditindak

“Kemudian menyamakan data persepsi misalnya berapa sebetulnya produksi dan stok di masyarakat. Dan juga berapa harga yang diharapkan,” terangnya.

5. Wapres JK Nilai Buwas Akan Kerja Keras Di Bulog

Wakil Presiden Jusuf Kalla nampak memberi isyarat bahwa Buwas sapaan akrab, yang akan menjadi orang nomor satu di Bulog. Hal itu terungkap dari pujian yang dilontarkan Kalla untuk jenderal bintang tiga (purn) di Korps Bhayangkara tersebut.

"Tapi hanya kalau Anda bicara Budi Waseso, dia seorang pekerja keras dan konsekuen. Dia sudah bekerja keras di BNN, kan sangat boleh dibilang berhasil upayanya yang keras," jelas politikus senior Golkar itu.



Kalla berujar, Bulog dan BNN sangat berbeda. Bulog lebih melakukan praktik bisnis, sedangkan BNN bergerak dalam rangka penindakan hukum. Kalla pun yakin Buwas dapat membawa Bulog lebih baik apabila benar yang bersangkutan diberikan mandat memimpin lembaga tersebut. Apalagi, Buwas dikenal sebagai sosok yang gigih.

Baca Juga : Jadi Dirut Bulog, Budi Waseso: Sekarang Saya Kerja untuk Kepentingan Perut Masyarakat

"Ya tentu Bulog beda lagi dengan negara hukum, tapi selama dia (Buwas) mempelajari dan bekerja keras di bisnis tentu dapat bekerja dengan baik," kata JK.

Sebelumnya, Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan masih menunggu kepastian soal penggantian dirinya di perusahaan penyangga logistik pangan nasional itu.

(feb)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya