"Di sisi hilir apakah nanti turunan sawit karet apakah nanti pabrik gula. Ini upaya dari Pina untuk membantu. Karena investasi tidak murah butuh modal kuat. Ini yang difasilitasi oleh PINA baik dalam dan luar negeri," kata dia.
"Instrumennya juga bisa surat berharga. Baik obligasi, perpetual dan reksadana terbatas. Dengan adanya instrumen kita dorong alternatif financing. Tidak juga harus penyertaan dana luar, tapi juga dari market," imbuh dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PTPN Holding Dolly P. Pulungan mengatakan bahwa perseroan akan membangun lima pabrik. Untuk itu, investasi yang dibutuhkan kurang lebih mencapai Rp16 triliun. Kelima pabrik tersebut berlokasi di Jawa dan Sumatera.
"Pabrik etanol itu dalam tahun ini ada dua, pabrik ban satu. Terus minyak goreng satu. satu lagi nanti pabrik ban roda dua," paparnya.