"Orang Indonesia pemakan beras dan gula paling besar di dunia kalau kita tetapkan ini problemnya menjadi tidak populis bagi pemerintah karena dianggap makanan pokok yang harus dilindungi," ujarnya dalam acara diskusi Sindo Weekly Forum di Gedung Sindo, Jakarta, Selasa (3/7/2018).
Oleh karenanya lanjut Aviliani, meminta pemerintah untuk gencar lakukan sosialisasi mengenai dampak konsumsi gula dan beras bagi kesehatan ke masyarakat. Jika pemerintah mulai sosialisasi dari sekarang maka kemungkinan lima tahun ke depan cukai gula dan beras bisa diterapkan.
"Selama ini pemerintah buru-buru siapkan kebijakan sehingga masyarakat tidak bisa siap-siap. Dua hal itu yang dalam waktu 5 tahun ke depan harus dilaksanakan, tapi gula harus dipercepat," jelasnya.
Sambil bersosialisasi, pemerintah dapat mendorong pengganti penggunaan dari kedua bahan pokok tersebut. Contohnya adalah gula bisa berganti dengan daun stevia.