"Ada dua event itu yang sebenarnya mendorong pertumbuhan lebih tinggi dibanding kuartal I," jelas Darmin.
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini juga meyakini bahwa tingkat konsumsi rumah tangga mampu menembus angka 5% atau meningkat dari kuartal I 2018 sebesar 4,95%. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyatakan hal serupa bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2018 akan mencapai level 5%.
Pemicunya adalah adanya Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada Juni lalu sehingga mengerek konsumsi masyarakat. "Rasanya bisa masuk ke 5% karena ada Lebaran di kuartal II 2018, itu semua akan mendorong belanja orang
Darmin juga mengatakan bahwa libur panjang Lebaran 2018 tidak berpengaruh signifikan pada capaian ekspor impor. "Tapi pasti ada, dua minggu libur ya enggak ada yang mengekspor. Tetapi itu juga berarti sementara impornya biasanya sudah dilakukan sebelum puasa," jelas dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)