Pertemuan IMF-World Bank, Buka Lapangan Kerja hingga Tingkatkan Citra Indonesia

Vanni Firdaus Yuliandi, Jurnalis
Sabtu 22 September 2018 14:32 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

5. Membuka Banyak Lapangan Pekerjaan Baru

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Bali juga akan membuka banyak lapangan pekerjaan. Bambang memperkirakan akan ada 32.700 kesempatan kerja yang akan bertambah karena adanya pertemuan IMF-World Bank.

Terbukanya kesempatan kerja juga akan membuat pendapatan dari masyarakat Bali meningkat. Jika pendapatan meningkat, maka masyarakat akan dengan senang hati membelanjakan uangnya.

"Ini baik untuk warga Bali, upah riil naik 1,13%, kesempatan kerja naik 1,26%. Jadi kita bisa lihat betapa luar bisa dampak mega meetings ini," jelasnya.

6. Di Dukung Oleh Perusahaan BUMN, PT Geo Dipa Energi (Persero) dan lainnya

Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap mendukung kegiatan International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeetings 2018 di Nusa Dua, Bali. Salah satunya BUMN yang bergerak dalam bidang panas bumi, PT Geo Dipa Energi (Persero).

"Ini adalah ajang Indonesia untuk mempresentasikan pencapaian Indonesia dalam reformasi dan demokrasi, hingga kemajuan ekonomi nasional pasca krisis hebat di 1997-1998, kami mendukung," kata Dirut Geo Dipa Riki Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/9/2018).

Bukan hanya dari Geo Dipa, sejumlah BUMN lainnya mendukung kegiatan ini seperti Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), dan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

7. Bali Destinasi Terbaik Dunia

Ajang tahunan IMF-World Bank akan digelar pada Oktober 2018 menjadi wadah yang tepat untuk mengkombinasikan business dan leisure alias bleisure travel yang sedang tren saat ini.

Deputi IV Bidang Koordinasi SDM Iptek dan Budaya Maritim Kemenko Maritim yang juga panitia nasional IMF-WB Annual Meetings 2018 Safri Burhanuddin mengatakan, pada setiap pertemuan tahunan peserta selalu menanyakan hal menarik yang bisa dilihat di negara tempat penyelenggaraan. Contohnya, pada pertemuan sebelumnya di Lima, Peru, peserta rela membayar USD2000 per orang untuk berkunjung ke destinasi ikonik Machu Picchu.

“Tahun ini diadakan di Bali sebagai salah satu destinasi wisata terbaik dunia, tentu nilai jualnya beda. Bisa dilihat dari jumlah pendaftar, mereka sangat antusias,” ujarnya.

8. Anggaran Miliaran Rupiah

Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB mengalokasikan anggaran sekitar Rp 800 miliar (multiyears), tetapi hanya terpakai sekitar Rp 560 miliar. Adapun potensi devisa yang masuk selama penyelenggaraan diperkirakan Rp 725 miliar.

“Secara tidak langsung perputaran uang yang masuk ke masyarakat bisa mencapai Rp2 triliun-3 triliun,” sebut Safri Burhanudin.

9. Meningkatnya Promosi dan Citra Indonesia

Safri menegaskan, banyak manfaat bagi Indonesia dengan menjadi tuan rumah pertemuan internasional. Salah satunya eksposur 1.000 media yang dapat meningkatkan promosi dan citra Indonesia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya