Dirjen Migas Sebut Implementasi B20 Terkendala Pasokan

Koran SINDO, Jurnalis
Sabtu 22 September 2018 16:31 WIB
B20 (Foto: Yohana/Okezone)
Share :

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengakui jika implementasi B20 masih terkendala pasokan dari Badan Usaha BBN. Menurut dia, dari 112 Terminal BBM baru 69 Terminal BBM yang sudah menerima penyaluran FAME.

Adapun sebagian besar daerah yang terkendala pasokan FAME berada di kawasan timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Sulawesi. “Seluruh instalasi Pertamina pada dasarnya sudah siap blending B20. Namun, penyaluran B20 tergantung pada suplai FAME, di mana hingga saat ini suplai belum maksimal,” kata dia.

Dia memastikan bahwa Pertamina mendukung penuh perluasan kebijakan mandatori B20 yang dicanangkan pemerintah mulai 1 September 2018. “Saat ini 112 Terminal BBM pada dasarnya telah siap mengolah FAME untuk dicampur dengan solar dan disalurkan kepada masyarakat,” jelas dia.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid menjelaskan, keberhasilan Pertamina untuk mendukung program pemerintah tersebut memang sangat bergantung keberlanjutan suplai FAME dari para produsen.

Dia mencontohkan, terminal BBM Plumpang di Jakarta saja sepanjang 15–20 September 2018 tidak bisa optimal memproduksi B20 karena kekurangan pasokan dari produsen FAME. Sementara di sisi lain, Pertamina tetap harus memproduksi BBM demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Pertamina punya 112 terminal BBM, kami siap semua untuk mengolahnya sepanjang ada suplai dari mitra produksi FAME. Begitu FAME datang bisa langsung kami blending dan jual,” tegasnya.

Mas'ud menyebutkan total kebutuhan FAME Pertamina untuk dicampurkan ke solar subsidi dan nonsubsidi yaitu sekitar 5,8 juta kiloliter per tahun. “Total konsumsi solar subsidi dan nonsubsidi 29 juta kiloliter per tahun,” jelasnya.

Sementara terkait denda sebesar Rp6.000 per liter bagi Badan Usaha BBM yang tidak melakukan pencampuran FAME, pihaknya akan berdiskusi dengan pemerintah. “Denda ini kami dukung supaya disiplin.

Tapi, kalau kondisi di lapangan suplai FAME-nya tidak ada, kami juga tidak bisa mengolah dan menyalurkan B20. Jadi, ini harus didiskusikan lagi dengan pemerintah,” ujar dia.

(Nanang Wijayanto)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya