Selain itu lanjut Budi, para driver taksi online juga belakangan mulai keberatan mengenai kebijakan tarif dari masing-masing perusahaan aplikator. Sebab, tarif yang dipatok oleh Go-Jek maupun Grab sudah tidak lagi menguntungkan mereka.
"Kemudian ada beberapa kali aksi aplikator ini isunya soal tarif dan nampaknya sudah tidak menguntungkan lagi dan mewacanakan aplikator milik pemerintah," jelasnya.
6. Harapan Adanya Transportasi Online Plat Merah dari Para Driver Gojek & Grab
Berawal dari kegelisahan itu, mereka pun berharap agar pemerintah bisa membuat aplikasi transportasi online tandingan alias taksi online pelat merah. Oleh karena itu munculah isu jika Kemenhub berniat membuat suatu aplikasi transportasi online tandingan Gojek dan Grab Cs yang dikelola pemerintah.
"Jadi tidak ada lagi aplikator pelat merah, tidak ada dalam arti pemerintah atau Kemenhub membangun aplikasi yang dikatakan pelat merah itu. Saya katakan supaya tidak menjadi di mata masyarakat kok pemerintah membangun aplikator sendiri," jelasnya.
(Rani Hardjanti)