Kereta Cepat Hong Kong-China Beroperasi, Kecepatannya 200 Km/Jam

Koran SINDO, Jurnalis
Senin 24 September 2018 10:36 WIB
Kereta Cepat. Sumber: South China Morning Post
Share :

“Itu akan mengancam otonomi Hong Kong,” tambah Lam, dilansir CNN .

Namun, China menegaskan sistem penegakan hukum itu tidak melemahkan otonomi Hong Kong. Sebenarnya proyek kereta cepat itu sebagai upaya Beijing untuk mengembangkan proyek Pearl River Delta, termasuk sembilan kota China yang disebut dengan Greater Bay Area. China ingin kawasan memperkuat dan mengintegrasi kekuatan ekonomi Greater Bay Area, rumah bagi 68 juta orang dengan PDB senilai USD1,5 triliun. Dengan begitu, transportasi orang dan barang antarwilayah menjadi lebih lancar.

Upacara peresmian kereta api yang digelar pada Sabtu (22/9/2018), pemimpin Hong Kong Carrie Lam memuji kerja sama dengan Beijing, terutama dalam proses mempercepat urusan imigrasi. Dia tidak berkomentar yang mempermasalahkan kritikan pihak kubu anti-China yang menyatakan kereta cepat sebagai bentuk intervensi Beijing kepada Hong Kong. Namun, para pejabat menyatakan jaringan kereta tersebut akan meningkatkan investasi dan bisnis di Hong Kong, Shenzhen, dan Guangzhou.

(Sumber: South China Morning Post)

Jaringan kereta tersebut akan meningkatkan hubungan Hong Kong dan China. Kunjungan wisatawan China ke Hong Kong diperkirakan akan terus meningkat, demikian juga sebaliknya. “Proyek itu sebagai momen bersejarah,” kata Menteri Transportasi dan Perumahan Hong Kong Frank Chan.

“Itu akan memperkuat pertukaran komersial dan budaya antara Hong Kong dan kota-kota di China. Itu juga bisa memperkuat status Hong Kong sebagai pusat transportasi,” paparnya.

Jaringan kereta Hong Kong juga akan langsung memiliki akses terhadap jaringan kereta cepat China sepanjang 25.000 km yang dibangun sejak 2008. Sebanyak 4 juta orang me man - faatkan 4.000 kereta cepat di China.

“Apa pun masalah yang kamu pikirkan tentang jaringan baru, kereta berkecepatan menengah memang menyenangkan,” kata asisten profesor Feng Yan dari Universitas Komunikasi China di Beijing.

(Sumber: ejinsight)

“Bagi sebagian orang akan menyadari bagaimana kenyamanan kereta itu, baik cepat ataupun lambat,” jelasnya.

Kereta cepat memberikan kesempatan untuk menikmati perjalanan menuju Beijing selama sembilan jam dari sebelumnya dengan kereta biasa mencapai 24 jam.

“Ini jelas menghemat waktu,” kata Kwok yang hendak berkunjung ke Kota Chaozhou.

Dia ingin mengunjungi rumah nenek moyangnya di China daratan. Namun, Kwok mengeluhkan harga tiket yang cukup mahal dan sistem pembelian yang tidak efisien karena harus antre selama empat jam. Tiket untuk kelas kedua menuju Shenzhen mencapai USD11 (Rp163.000) dan perjalanan menuju Beijing mencapai USD160 (Rp2,3 juta).

(Andika Hendra)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya