Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang menunjukkan peningkatan pada kuartal II/ 2018 sebesar 4,36% secara year on year (yoy) terhadap kuar tal II/2017. Sementara pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada periode kuartal II/2018 juga mengalami kenaikan 4,93% (yoy) terhadap kuartal II/2017. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, sektor manufaktur membutuhkan insentif agar bisa mendorong pertumbuhan di atas 5%.
Menurut Airlangga, beberapa insentif yang ditunggu sektor industri di antaranya insentif berupa pengurangan pajak di atas 100% (super deductible tax) yang terlibat dalam pendidikan vokasi dan melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) yang menghasilkan inovasi. “Insentif untuk super deductible tax, kemudian insentif inovasi dan juga insentif untuk PPnBM automotif, itu sangat ditunggu investor. Oleh karena itu, tadi dikatakan akan diberikan, maka akan kita tunggu. Dengan demikian kita akan menarik investor dan saya yakin pertumbuhan akan tinggi,” ujarnya.
Airlangga menuturkan, ada beberapa sektor industri yang pertumbuhannya di atas pertumbuhan ekonomi. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, pada kuartal II/2018 pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 8,67% atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,27%. Bahkan, sektor industri makanan dan minuman mampu memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDB industri pengolahan nonmigas hingga 35,87%. Adapun sektor-sektor yang menjadi penopang pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada kuartal dua tahun ini, antara lain industri karet, barang dari karet dan plastik yang tumbuh sebesar 11,85%, kemudian diikuti industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 11,38%.
Sementara industri tekstil dan pakaian jadi mencapai 6,39%. “Salah satu subsektor, misalnya industri kosmetik juga pertumbuhannya tinggi sehingga ini bisa dipakai untuk memacu investasi dan pertumbuhan industri. PMI (Purchasing Manager Index) itu juga tumbuhnya tinggi 5,9% saat ini. Artinya, confident level dari industri sedang bagus. Tentu ini harus kita pompa lagi,” katanya.
(Oktiani Endarwati)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)