Jadi Korban Vandalisme, MRT Wajib Perketat Keamanan

Koran SINDO, Jurnalis
Selasa 25 September 2018 11:31 WIB
Proyek MRT Jakarta (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta meminta PT Mass Rapid Transit (MRT) memperketat keamanan pasca kejadian vandalisme pada bodi kereta MRT.

Aksi corat-coret tersebut harus diusut tuntas dengan menangkap pelakunya. Gerbong MRT yang terparkir di depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan dicorat-coret oleh oknum tidak bertanggung jawab pada Jumat (21/9/2018) lalu. Aksi vandalisme ini merupakan pelajaran bagi PT MRT untuk meningkatkan sistem keamanan agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.

“Seluruh fasilitas di sana dikelola oleh kontraktor. Jadi belum diserahkan ke MRT Jakarta ataupun Pemprov DKI. Meski demikian, kita ingin ini menjadi pelajaran untuk memperketat keamanan sebelum dioperasikan,” ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/9/2018)

Menurut dia, aksi vandalisme tidak cukup hanya meningkatkan sistem keamanan. Upaya lain yang mampu mencegah vandalisme dengan menggerakkan masyarakat untuk menjaga MRT, sebab MRT adalah milik masyarakat yang dibayar dengan uang pajak. Menjaga MRT itu seperti menjaga barang sendiri dan apabila ada yang hendak berbuat vandalisme jangan diam.

“Sering kali kejahatan itu terjadi karena orang baik memilih diam dan mendiamkan. Laporkanlah jika melihat sehingga aksi vandalisme bisa dicegah,” ungkap mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kecewa dan prihatin dengan aksi vandalisme yang menimpa gerbong MRT.

“Terus terang saya tak habis berpikir, kok bisa seorang warga Indonesia melakukan aksi corat-coret. Apalagi MRT adalah kebanggaan kita bersama yang seharusnya bisa dijaga, apalagi untuk kebutuhan kita semua,” ujar Budi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kereta Dicoret-coret, MRT Jakarta Perketat Penjagaan Depo Lebak Bulus

Dia meminta pihak kepolisian mengejar pelaku dan diberi sanksi pidana. Ini tidak boleh dibiarkan karena merusak aset negara yang nantinya digunakan untuk kepentingan masyarakat.

“Saya juga minta jika pelaku tertangkap diviralkan di media sosial dan menerangkan bahwa tindakan tersebut tidak terpuji,” katanya.

Menhub berharap aksi vandalisme itu yang pertama dan terakhir. Dia juga meminta lokasi depo ditingkatkan keamanannya dan masyarakat yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

Sekretaris Perusahaan PT MRT Tubagus Hikmatullah mengatakan, vandalisme terhadap MRT sepenuhnya tanggung jawab kontraktor lantaran masih tahap pengujian dan belum diserah terimakan pada PT MRT Jakarta.

Dia mendesak kontraktor yang bertanggung jawab terhadap kereta dan area depo segera melakukan tindakan korektif dengan meningkatkan keamanan. Langkah perbaikan yang diperlukan di antaranya menambah jumlah personel sekuriti, meningkat kan intensitas patroli, menambah kamera pengawas/ CCTV didepo, serta meninggikan pagar depo di sisi-sisi yang dekat area publik.

Baca Juga: Tunggu Izin Polisi, Kereta MRT Siap Dicat Ulang

“Menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab ini dan mengimbau para pelaku menyerahkan diri kepada pihak berwajib untuk diproses berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku,” ucapnya.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike meminta PT MRT tidak melemparkan sepenuhnya tanggung jawab aksi vandalisme pada kontraktor meski belum sepenuhnya diserah terimakan. Sebagai rekanan, PT MRT memiliki kewajiban melakukan pengawasan terhadap kontraktor sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

“Saat itu juga pernah terjadi jatuhnya beton pembatas di kawasan Fatmawati. Kalau merasa memiliki, seharusnya tanggung jawab dilakukan sejak sekarang. Itu tidak murah lho ,” kata Yuke.

(Bima Setiyadi)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya