DPR Minta Integrasi Tarif Tol JORR Dikaji Ulang

Koran SINDO, Jurnalis
Jum'at 28 September 2018 13:31 WIB
Jalan tol. Foto: Okezone
Share :

JAKARTA – DPR menyayangkan rencana kenaikan tarif tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) atau tol lingkar luar Jakarta menjadi Rp15.000 yang sebelumnya bervariasi. Untuk itu DPR meminta pemerintah mempertimbangkan rencana tersebut karena hal itu dapat memengaruhi harga bahan pokok lain di saat keadaan ekonomi sedang sulit.

“Saya baru mendengar soal adanya rencana pemerintah ingin menaikkan atau ingin menyetujui kenaikan tarif tol di JORR menjadi Rp 15.000 yang semula bervariasi. Tapi dari kami DPR mengimbau pemerintah atau siapa pun yang memiliki kewenangan, apakah swasta tapi mendapatkan persetujuan pemerintah dalam situasi ekonomi yang sedang tidak baik ini, sebaiknya hal-hal yang memberatkan masyarakat itu dihindari,” kata Ketua DPR Bambang Soesatyo kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/9/2018).

 

Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar itu berujar, boleh saja pemerintah mengejar pertumbuhan peningkatan pendapatan negara. Namun perlu di pertimbangkan kembali agar jangan sampai kenaikan tarif tol itu justru memperberat masyarakat. Karena dampaknya tidak saja masyarakat pemakai jalan, tapi juga ke yang lain-lain seperti harga barang lain atau barang pokok.

Baca Juga: Ini Rincian Tarif Integrasi Transaksi Tol JORR

“Karena nilai atau harga transportasi meningkat itu pasti akan memberatkan pada produksi,” imbuhnya.

Karena itu, menurut Bambang, kalau itu terkait dengan kebutuhan pokok masyarakat, kebutuhan pokoknya akan naik walau tidak signifikan. Namun tentu saja kenaikan ini cukup mengganggu dalam situasi ekonomi yang kurang baik.

 

“Sebaiknya pemerintah mempertimbangkan kembali. Menurut saya kurang tepat waktunya untuk menaikkan tarifnya,” imbaunya.

Hal senada disampaikan anggota Komisi V DPR Fary Djemy Francis. Dia berpandangan, rencana pemberlakuan tarif tol baru pada29 September tetap disesalkan masyarakat pengguna walaupun maksud pemerintah adalah untuk mengintegrasikan tol ini sehingga akan mengurangi kemacetan di tol, membuat efisien biaya logistik, dan membuat murah jarak jauh dalam pengangkutan, termasuk logistik dan barang.

 

“Namun itu tidak akan berdampak banyak pada pengurangan biaya logistik,” kata Fary kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan.

Menurutnya, integrasi itu diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di ruas Tol JORR. Sebab selama ini kemacetan menjadi faktor yang paling memengaruhi biaya logistik ketimbang tarif tol. Tapi, terhadap rencana kenaikan tarif tol JORR, seiring integrasi tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) pada 29 September pukul 00.00 WIB akan menemui polemik di masyarakat. Karena untuk nominal tarif integrasi golongan I menjadi Rp 15.000, golongan II-III sebesar Rp 22.500. Adapun untuk golongan IV-V menjadi Rp30.000.

“Sementara untuk Bintaro Viaduct-Pondok Aren, golongan I Rp3.000, golongan II-III Rp4.500, dan golongan IV-V sebesar Rp 6.000,” tambahnya.

Karena itu Fary mengingatkan bahwa rencana pemberlakuan tarif baru per tanggal 29 September nanti pasti akan di sesalkan masyarakat pengguna walaupun maksud pemerintah integrasi tol ini akan mengurangi kemacetan di tol, membuat efisien biaya logistik, dan membuat murah jarak jauh dalam pengangkutan termasuk logistik dan barang.

“Nyatanya biaya logistik menjadi tidak efisien,” sebutnya.

(Kiswondari)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya