Dolar AS Makin Perkasa terhadap Euro

Feby Novalius, Jurnalis
Selasa 09 Oktober 2018 07:57 WIB
Ilustrasi: Dolar AS (Reuters)
Share :

NEW YORK - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat dibandingkan mata uang lainnya. Bahkan terhadap Euro, dolar AS menguat selama tujuh minggu, di tengah pertikaian antara Italia dan Uni Eropa atas rencana anggaran Roma.

Melansir Reuters, Selasa (9/10/2018), untuk yuan melemah karena langkah Beijing memacu lebih banyak pinjaman yang gagal meredakan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi. Sterling melemah karena para pedagang membukukan keuntungan pada kenaikan baru-baru ini terkait dengan optimisme tentang kesepakatan Brexit.

Baca Juga: Keperkasaan Dolar AS Mulai Memudar

Para investor gelisah dan menumpuk lebih banyak uang ke dalam dolar, karena spekulasi spekulan dalam greenback tumbuh ke level tertinggi sejak Desember 2016 pekan lalu.

Penguatan greenback dibatasi oleh hari ketiga kerugian di Wall Street, yang dipicu oleh kecemasan tentang ketegangan perdagangan AS-China dan meningkatnya imbal hasil obligasi AS.

"Apa yang membebani pasar yang lebih luas telah mendukung dolar: meningkatnya suku bunga di seluruh dunia untuk alasan mendasar dan mengkhawatirkan," kata Analis Pasar Senior Joe Manimbo.

"Suku bunga pinjaman Italia telah naik, tanda kekhawatiran investor dalam krisis utang negara," tambahnya.

Baca Juga: Indeks Dolar AS Melemah Akibat Defisit Neraca Perdagangan Melebar

Pada hari Senin, imbal hasil obligasi 10 tahun Italia meningkat hampir 20 basis poin menjadi 3,60, tingkat tertinggi dalam empat tahun.  sementara pasar saham negara jatuh ke terlemah sejak April 2017.

Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini mengatakan,  ketikabMarine Le Pen mengecam Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan Komisaris Ekonomi Pierre Moscovici sebagai musuh Eropa.

Mata uang tunggal turun 0,26% terhadap dolar ke USD1,14900 dan tidak jauh dari terendah lebih dari satu tahun dari 1,1355 hit pada pertengahan Agustus.

Euro jatuh 0,31% menjadi 1,14015 franc Swiss, dan merosot 0,92 persen terhadap 129.790 yen.

(Feb)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya