NEW YORK - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya karena imbal hasil obligasi mundur setelah kenaikan yang begitu cepat.
Melansir Reuters, Kamis (11/10/2018), imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun naik tinggi selama tujuh tahun atau sebesar 3,26% sebelum mengupas kenaikan untuk diperdagangkan pada 3,2044% di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan global.
Baca Juga: Dolar AS Akhirnya Kelelahan Setelah Rally Selama Tujuh Minggu
Indeks dolar turun 0,17%, dengan Euro naik 0,25% menjadi USD1,1518. Yen Jepang menguat 0,53% versus greenback di 112,36.
Dolar merosot karena penurunan imbal hasil obligasi AS setelah menyentuh puncak selama tujuh minggu terhadap sekeranjang mata uang.
Menteri Ekonomi Italia Giovanni Tria menegaskan, pemerintah akan melakukan segala daya untuk mendapatkan kembali kepercayaan pasar keuangan.
Baca Juga: Dolar AS Makin Perkasa terhadap Euro
"Ada lebih banyak optimisme bahwa mereka akan menemukan beberapa kesepakatan antara Inggris dan Uni Eropa sebelum Brexit," kata Kepala Global Riset Steve Englander.
Sementara itu, sterling naik setelah laporan yang menghidupkan kembali harapan bahwa Inggris dan Uni Eropa berada di ambang kesepakatan Brexit.
Kekhawatiran berkepanjangan tentang kebuntuan antara Uni Eropa dan Italia atas anggaran negara telah mendorong biaya pinjaman Italia ke tertinggi sejak 2014 dan telah membebani Euro.
(Feb)
(Rani Hardjanti)