Dia menjelaskan, saat ini pemerintah memang tengah berupaya menekan defisit transaksi berjalan yang masih cukup tinggi di 3% dari PDB. Hal ini didorong juga keluarnya arus modal asing (capital outflow) dari Indonesia.
"Sehingga kita harus mencoba mengubah itu dan karena sudah keluar (dana asing), itu selalu perlu kebijakan untuk kembali lagi," jelasnya.
Saat ditanyai lebih lanjut, apakah kebijakan menaikkan harga premium menjadi salah satu langkah pemerintah untuk menangani defisit, Darmin menyanggah. "Ah, saya tidak bercerita mengenai itu," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)