Baca Juga: 19 Proyek Infrastruktur Raih Kucuran Rp152 Triliun di Pertemuan IMF-World Bank
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menambahkan, melalui pembangunan pabrik petrokimia tersebut, Pertamina akan melakukan revamping kilang lama serta membangun petrokimia secara terintegrasi.
Framework Agreement ini dilakukan guna meningkatkan yield of valuable productdari produk-produk turunan yang dihasilkan kilang Pertamina. “Kerja sama ini menjadi momentum untuk memperkuat bisnis petro kimia Pertamina,” kata Nicke.
Proyek ini diharapkan mulai beroperasi pada 2026 dengan skema joint venture antara Pertamina, CPC Taiwan, dan beberapa mitra hilir potensial lainnya.