JAKARTA - Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 diserbu oleh sekitar 3,6 juta pelamar. Dari seluruh formasi yang tersedia, satu formasi mendapatkan sorotan pemerintah karena kurangnya jumlah peserta yang melamar.
Adapun formasi yang dimaksud adalah formasi khusus masyarakat Indonesia yang berkarier di luar negeri (diaspora). Berdasarkan data terakhir Badan Kepegawaian Negara (BKN) dari 106 yang memiliki akun hanya 19 pelamar yang benar-benar berminat menjadi seorang PNS.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Syafruddin mengatakan, untuk memenuhi tenaga diaspora pihaknya sudah menyiapkan beberapa alternatif. Salah satunya adalah dengan cara menggeser formasi dari kuota yang terlalu besar untuk dialihkan menjadi tenaga diaspora.
Baca Juga: Beredar Bocoran soal Ujian CPNS, Menpan-RB: Itu Bohong
Akan tetapi, penggeseran juga harus dilakukan sesuai dengan aturan dan persyaratan. Misalnya dengan menggeser formasi khusus lulusan S-2 yang mengalami kelebihan kuota menuju tenaga diaspora.
"Nanti kita atur sedemikian rupa kalau kurang kan skemanya bisa ditutup dengan yang lain," ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenpan-RB, Jakarta, Senin (22/10/2018).
Menurut Syafruddin, hal tersebut dilakukan agar formasi diaspora bisa terisi. Karena jika tidak terisi maka fungsi dan tugas formasi diaspora di instansi tersebut bisa saja terganggu.
"Ya bisa digeser semua bisa. Pokoknya apapun untuk kepentingan publik apapun bisa dilakukan," ucapnya.
Baca Juga: Pengumuman Seleksi Administrasi CPNS Tak Bisa Serentak
Meskipun begitu, Mantan Wakil Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) itu menyambut baik para pelamar yang sudah mau mengisi formasi untuk tenaga diaspora. Menurutnya, para pelamar tersebut memiliki niat yang mulia untuk mengabdikan diri bagi bangsa dan negara.
"Iya memang masih kurang. Tapi paling tidak ada peminatnya. Jadi ini kemajuan yang sangat pesat bahwa baru kali ini teman-teman kita yang ada di seluruh negara yang diaspora sudah mau sadar mau memberikan pengabdian untuk bangsa dan negaranya," jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)