Oleh karena itu lanjut Syarif, ke depannya pihaknya akan berfokus untuk mengembangkan dan mendorong penguatan SDM lewat sertifikasi tenaga konstruksi. Tak tanggung-tanggung dari usulan pagu indikatif sebesar Rp558 miliar yang diterima Ditjen Bina Konstruksi, sebagian besarnya akan digunakan untuk membiayai sertifikasi SDM Infratruktur.
"Saat ini (anggaran Ditjen Bimas Konstruksi) kita coba dominasi dengan (sertifikasi) SDM," ucapnya.
Baca Juga: Baru 485.000 Tenaga Konstruksi di RI yang Memiliki Sertifikat
Syarif menjelaskan, untuk meningkatkan giatkan kualitas tenaga konstruksi pihaknya telah menyiapkan metode-metode latihan. Metode latihan ini nantinya akan memaksimalkan kinerja balai jasa kosntruksi wilayah, balai peralatan konstruksi dan balai penerapan teknologi konstruksi.