Dengan demikian, emiten berkode saham KAEF itu mengamankan laba bersih Rp225,28 miliar per kuartal III-2018. Pencapaian tersebut tumbuh 17,36% dari Rp191,96 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Kimia Farma, Honesti Basyir pernah bilang, pihaknya tetap mewaspadai gejolak nilai tukar rupiah. Akan tetapi, pihaknya mengklaim dampak yang dirasakan bagi perseroan tidak signifikan.
“Kami terus berusaha menjaga pertumbuhan dua digit sambil waspada dan melakukan efisiensi mulai dari proses bisnis, proses produksi, hingga rantai pasok,” jelasnya, dikutip dari Harian Neraca, Jumat (2/11/2018).
(Feb)
(Rani Hardjanti)