Imbas Kecelakaan Pesawat JT-610, Bisnis Lion Air dalam Posisi Terendah

Anggun Tifani, Jurnalis
Selasa 06 November 2018 18:58 WIB
Foto: Lion Air (Anggun/Okezone)
Share :

TANGERANG - Managing Director Lion Air Group Kapten Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan, pihaknya sedang posisi terendah di kancah bisnis penerbangan. Hal itu pascajatuhnya Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang pada Senin, 29 Oktober 2018 lalu.

"Dampaknya kami sedang sedih, kami sedang dalam posisi yang memang secara bisnis penerbangan dalam posisi yang terendah," ujar Daniel di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Selasa (6/11/2018).

 Baca Juga: Penanganan Jatuhnya Lion Air JT 610, Menhub: Ingat Instruksi Presiden

Padahal sebelumnya, pihak Lion Air menampik adanya penurunan jumlah penumpang. Bahkan ketika ditanya soal permintaan refund dan reschedule, Lion Air menganggap hal itu normal adanya.

"Nyatanya dampak bisnis yang ada harus kami hadapi pasca kejadian tersebut. Di sini, kami berusaha terus bagaimana mengembalikan kepercayaan publik terhadap perusahaan penerbangan Indonesia ini," tuturnya.

Lanjut Daniel, maskapai berlogo singa berwana merah tersebut, terus mencoba untuk menjaga solidaritas dan semangat karyawan satu sama lain.

"Jadi, ini saatnya kami untuk memotivasi kepada seluruh karyawan kami tetap bertahan dan tetap semangat. Kami juga akan mengevaluasi seluruh training kami, baik itu training awak pesawat, kabin, ground staff dan yang lainnya," tandasnya.

 Baca Juga: Audit Jatuhnya Pesawat Lion Air, Menhub Koordinasi dengan Aviasi Internasional

Diketahui, hingga kini Basarnas Marsekal dan tim SAR Gabungan sudah mengevakuasi total 181 jenazah berisi bagian tubuh korban kecelakaan Pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 pada hari ke-sembilan proses evakuasi. Hingga kini pun, pihak KNKT juga masih mempelajari flight data recorder (FDR), sampai batas waktu yang belum ditentukan.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya