JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia dalam kondisi yang kuat dibandingkan negara-negara berkembang yang nilai tukarnya terpuruk dari dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah sejak Senin 5 November 2018 berlari kencang. Bahkan Rupiah bisa menguat tajam dari level Rp15.089 per USD menjadi Rp14.764 per USD pada perdagangan hari ini.
"Artinya kan investor, terutama portofolio confidence terhadap kondisi Indonesia. Indonesia itu saya bilang fundamentalnya kuat dibandingkan negara-negara yang suka disebut bermasalah. Ya bukan bandingannya (tandingannya)," ujar Wimboh, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Baca Juga: BI Sebut Rupiah Menguat Jelang Pertemuan Trump dengan Presiden China
Seperti diketahui, ekonomi Indonesia kerap disandingkan dengan ekonomi negara berkembang lainnya seperti Filipina, India, Afrika Selatan, Brasil dan Turki. Padahal fundamental ekonomi Indonesia dan negara tersebut dalam kondisi yang berbeda.
Menurut Wimboh, saat ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana mengkomunikasikan bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang sebenarnya sangat kuat.