"Meningkatnya ketidakpastian global dan perbedaan imbal hasil (yield) AS yang melebar dengan negara lain memberikan dukungan, tetapi valuasi yang tinggi dapat membatasi keuntungan lebih lanjut," kata kepala strategi investasi global BlackRock Richard Turnill seperti dikutip Antara, Jakarta, Selasa (13/10/2018).
Baca Juga: Rupiah Melemah Lagi ke Level Rp14.820/USD
Posisi net long pada dolar terhadap mata uang G10 pekan lalu naik ke level tertinggi sejak 2015 pada 30,4 miliar dolar AS, menurut data CFTC.
Sebuah indeks yang melacak dolar AS terhadap euro, yen, sterling dan tiga mata uang lainnya naik 0,64% menjadi 97,527. Indeks ini mencapai 97.578 pada Senin pagi, yang merupakan tertinggi sejak Juni 2017.
Kenaikan indeks dolar AS dibatasi oleh aksi jual tajam di Wall Street di mana S&P 500 kehilangan 1,21%.
Perdagangan AS diredam oleh liburan Hari Veteran AS. Sementara Wall Street dan pasar mata uang dibuka untuk bisnis, pasar obligasi AS ditutup.