Pada kesempatan yang sama, General Manager PLN Disjaya M Ikhsan Asaad mengatakan, PLN sedang merancang pembuatan fast charging guna memfasilitasi kebutuhan kendaraan listrik secara nasional. Untuk saat ini pihaknya bersama BMW Indonesia akan mengembangkan fast charging.
“Pengembangan fast charging akan dilakukan di lima titik strategis. Misalnya di salah satu kota yang ada bus listrik dan rest area. Kita develop bersama BMW. Mereka kasih kami. Nah ke depan kita kembangkan lagi,” kata dia.
Dia menjelaskan, SPLU berbeda dengan fast charging. Pembiayaan fast charging lebih mahal ketimbang SPLU. Terkait SPLU, PLN telah membangun sebanyak 17.000 unit. Namun, SPLU saat ini dimanfaatkan pedagang kaki lima dan UMKM.
“Sekarang kan SPLU peruntukannya hanya untuk pedagang kaki lima dan UMKM supaya tidak nyantol lagi. SPLU lebih mudah ketimbang fast charging,” kata dia. (Nanang Wijayanto)
(Dani Jumadil Akhir)