Baca Juga: Sri Mulyani Ingatkan Bankir Hati-Hati dengan Gejolak Ekonomi Global
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan berkembang pesatnya teknologi bisa salah satu faktor yang mengancam jika didiamkan, namun bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan jika dimanfaatkan dengan maksimal.
"Kita semua tahu bawa perubahan teknologi ini bisa menjadi solusi dan efek negatif," ucapnya.
Salah satu contoh negatifnya adalah bisa semakin menjauhkan masyarakat yang selama ini belum terjangkau dengan industri keuangan seperti perbankan. Apalagi berdasarkan data Bank Dunia, indeks penetrasi keuangan Indonesia masih berada di kisaran 48% saja, artinya masih ada sekitar 50% lebih masyarakat yang belum terjangkau oleh industri keungan.
"Masih ada 50% populasi penduduk Indonesia yang excluded (dari penetrasi keuangan). Kita juga masih tertinggal dari India. Padahal kita memiliki unicorn yang diakui oleh global," ucapnya.