JAKARTA – Asosiasi Energi Tenaga Surya Indonesia (AESI) bekerja sama dengan asosiasi industri panel surya dari Jerman dalam pemasangan listrik surya atap.
Hal itu seiring rencana pemerintah menerapkan kebijakan surya atap untuk kantor pemerintahan, bisnis, dan rumah tangga. “Kerja sama yang kami lakukan ini adalah melakukan pelatihan terkait pemasangan energi surya atap. Untuk aturan listrik surya atap sendiri sedang disiapkan pemerintah,” ujar Ketua Pengguna Lisrik Surya Atap (PPLSA) Yohanes Bambang Sumaryo di sela acara Indonesia German Renewable Energy 2018 di Jakarta.
Menurut dia, kerja sama ini penting dalam meningkatkan pengembangan panel surya di Indonesia. Berdasarkan data PLN, hanya 600 pelanggan yang memasang panel surya atap. Untuk biaya investasi yang diperlukan untuk memiliki listrik surya atap, yaitu sekitar 15 juta untuk per Kilowatt per Peak (KwP).
Baca Juga: Barata Indonesia Garap Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro
Dia mengatakan kondisi itu berbeda dengan negara lain. Pihaknya mencontohkan di Jerman sudah ada 10 juta rumah tangga menggunakan panel surya di atap, sedangkan di Australia sudah mencapai 1 juta rumah tangga.