"Kendalanya ya masalah pembebasan lahan dan penertiban lahan PT Kereta Api yang dihuni oleh masyarakat," tuturnya.
Disebutkan juga biaya pembangunan proyek ini menggunakan dana pemerintah pusat melalui APBN dengan dua sumber dana. Yakni mata uang Rupiah dan melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total jumlah pembiayaan Rp1,2 triliun.
"Pembiayaan melalui Rupiah murni dan dana SBSN," ungkap Arif.
Baca Juga: Kereta Komuter Jateng-Yogyakarta Beroperasi 1 Desember