Angka itu sendiri dilihat dari tiga indikator utama. Indikator pertama adalah bagaimana waktu tempuh per kilometer dengan menggunakan transportasi menuju kantor camat, kemudian yang kedua adalah bagaimana waktu tempuh per km dengan menggunakan transportasi menuju ke kantor bupati dan yang terakhir adalah lalu lintas dan kualitas jalan.
Adapun indikator pertama yakni waktu tempuh menuju kantor camat di setiap desa selama empat tahun ini berhasil dipangkas dari yang tadinya rata-rata 1 jam 32 menit menjadi 34 menit saja. Sedangkan untuk menuju kantor bupati berhasil dipangkas cukup signifikan dari yang tadinya rata-rata sekitar 2 jam 44 menit hanya menjadi 1 jam 54 menit saja.
Baca Juga: Desa Tertinggal Berkurang, Jumlah Sekolah hingga Rumah Sakit Meningkat
Sedangkan untuk kondisi jalan dan lalu lintas di pedesaan juga kini semakin baik. Pasalnya, jumlah jalan yang sudah di aspal atau beton meningkat sekitar 15% berdasarkan perhitungan dari 2014 hingga tahun 2018.
"Apa yang membuat bagus adalah waktu tempur per kilometer transportasi ke kantor camat turun menjadi 32 menit. Hal yang sama juga begitu dari waktu tempur per kilometer transportasi ke kantor bupati dan wali kota. Lalu lintas dan kualitas jalan untuk transportasi antar desa juga meningkat 15% dari 2014," jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)