JAKARTA – Jelang tutup tahun yang tinggal menghitung hari, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) diproyeksikan mencatatkan cashflow operasional positif setidaknya sekitar Rp1,1 triliun. Hal tersebut diyakini bakal tercapai mengingat hingga akhir November 2018, perseroan telah memperoleh penerimaan termin sekitar Rp9,6 triliun.
Anton YT Nugroho, Direktur Keuangan PT Waskita Beton Precast Tbk dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, penerimaan tersebut berasal dari beberapa proyek jalan tol yaitu proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) sebesar Rp1,1 triliun, proyek jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) sebesar Rp250 miliar dan proyek lainnya.
Baca Juga: Punya Direksi Serupa, Wika Beton Tak Bentuk Direktur K3
Kemudian pada bulan Desember 2018, WSBP diproyeksikan akan menerima tambahan penerimaan termin sebesar Rp1,8 triliun yang berasal dari proyek jalan tol KLBM sebesar Rp1,6 triliun dan pembayaran termin dari proyek lainnya.”Rasio utang berbunga terhadap modal saat ini masih di bawah 1x, di mana masih jauh dari batas yang ditentukan sebesar 2,5x. Hal ini menunjukkan posisi keuangan WSBP yang sangat baik,” ujarnya dilansir dari Harian Neraca, Selasa (11/12/2018).
Tahun ini, WSBP menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp6,6 triliun. Kontrak baru ini berasal dari beberapa proyek besar yang tengah disuplai oleh WSBP, antara lain pekerjaan tambahan proyek jalan tol Cibitung-Cilincing, pekerjaan tambahan proyek Kulonprogo I, pekerjaan tambahan RDMP (Refinery Development Master Plan) RU V Balikpapan, dan proyek lainnya. Hingga per November 2018, perolehan kontrak baru WSBP berasal dari proyek internal sebesar 60% dan proyek eksternal sebesar 40%.