Ekonomi Syariah Bisa Jadi Solusi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

SURABAYA - Bank Indonesia (BI) menilai perekonomian syariah dapat menjadi solusi di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global. Saat ini ekonomi global tumbuh dengan stagnan dan tidak secara merata, World Inequality Report 2018 mencatatkan ketimpangan di dunia telah meningkat, dengan kekayaan dari 1% populasi penduduk terkaya di dunia setara dengan dua kali kekayaan dari 50% penduduk termiskin.

Baca Juga: 7 Strategi BI Hadapi Gejolak Ekonomi Global 2019

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menyatakan, pengembangan ekonomi dan keuangan Islam adalah solusi yang memungkinkan untuk memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan saat ini baik di masa mendatang. Sebab saat menghadapi krisis keuangan di masa lalu, fundamental keuangan syariah bahkan tetap kuat.

"Tatanan ekonomi dunia perlu mengarah lebih adil, tumbuh secara proporsional dan berkelanjutan. Di mana hal itu mengandung prinsip-prinsip perekonomian syariah," kata Dody dalam 4th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (IIMEFC) 2018 di ISEF 2018, Grand City, Surabaya, Kamis (13/12/2018).

Baca Juga: Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 6,1% pada 2024

Dody menilai, ekonomi dan sistem keuangan syariah memiliki potensi mengisi kesenjangan perekonomian dunia saat ini yang menghadapi kondisi ketidakpastian global. Ekonomi dan keuangan syariah diyakini mengandung nilai-nilai yang condong ke arah keadilan dalam pembangunan sosio-ekonomi, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan manusia.

"Keuangan syariah secara konsisten mempromosikan pembagian risiko daripada pendekatan pembiayaan utang, yang diyakini akan meningkatkan ketahanan dan stabilitas keuangan pasar," katanya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)