Adapun dari hasil uji coba ini, setidaknya ada empat rekomendasi yang harus dilakukan. Pertama, PT KAI agar menyiapkan Standard Operation Procedure (SOP) khusus untuk penanganan dan penyimpanan bahan bakar B20 mengacu kepada Buku Pedoman Penanganan dan Penyimpanan bahan bakar B20 yag diterbitkan oleh Ditjen EBTKE.
Kedua, PT KAI, PT Pertamina Patraniaga, dan OEM melaksanakan sosialisasi di internal PT KAI (Persero) terutama kepada operator dan teknisi di lapangan.
Ketiga, pada awal penggunaan B20 perlu dilakukan audit material compatibility sistem bahan bakar. Hal ini meminimalkan permasalahan pada penggunaan B20 dalam jangka waktu lama.
Terakhir, agar kompatibel dengan B20, Lokomotif GE dianjurkan menggunakan nosel carbon steel karena mempunyai ketangguhan menahan perambatan retak dan rancangan saluran bahan bakarnya streamline, sehingga tidak mengakibatkan turbulensi berlebihan pada fuel chamber. Lokomotif GE juga dianjurkan mengganti material hose NBR-PVC blend pada sisi supply dengan hose polytetrafluoro ethylene (PTFE/Teflon).
(Dani Jumadil Akhir)