"Kita lihat pertumbuhan ekonomi 5,2-5,3% dan inflasi perkembangan sangat optimis di 2019. Walaupun mempunyai tantangan dari internal dan eksternal. Maka itu, kita harus hadapi dengan kerja keras, kebersamaan dan apa yang di canangkan harus optimis untuk menjadi bangsa yang besar," ujarnya, Jumat (11/1/2019).
Dia menjelaskan bahwa, Indonesia ini mempunyai pengalaman di jasa keuangan, di mana pengalaman itu merupakan guru yang baik dan selama ini harus di pelajari.
Baca Juga: OJK Restui Hapus Kewajiban Perusahaan Punya Direktur Independen
"Kita tahu efek moneter tahun 97-98 efeknya sampai saat ini. Maka itu kita melakukan tindakan-tindakan, agar tidak ada krisis itu lagi. Apabila 20 lalu krisis itu di bayar oleh pemerintah maupun masyarakat, maka tidak akan terjadi dan akan di tanggung sendiri itulah pelajaran pertama industri perdagangan pasti tahu," tuturnya.
Maka tentu, lanjut dia, pelajaran-pelajaran lain harus lebih hati-hati untuk pengawasan lebih ketat. "Oleh karena itu OJK bisa mengambil langkah lebih penting di industri keuangan dan bisa memberikan semua kewajiban," pungkasnya.
(Feby Novalius)