NEW YORK - Banyak CEO di berbagai perusahaan di Amerika Serikat (AS) meninggalkan pekerjaan mereka. Job placement firm Challenger, Gray & Christmas merilis sejumlah CEO yang meninggalkan perusahaannya.
Jumlah CEO yang angkat kaki dari jabatan di 2018 merupakan yang paling banyak dibandingkan ketika krisis keuangan melanda pada 2008.
Wakil presiden perusahaan Challenger, Gray & Christmas, Andrew Challenger mengatakan, alasan terbanyak untuk meninggalkan perusahaan mereka, lantaran kekhawatiran mengenai prospek ekonomi dan pasar. Pasar saham sudah tidak lagi stabil dan juga banyak ekonom yang memperkirakan resesi sudah dekat.
Baca Juga: Mengenal Naraya Murthy, Miliarder India yang Terlahir dari Keluarga Miskin
Andrew mengatakan, kekhawatiran perdagangan terletak di sejumlah industri, termasuk sektor manufaktur dan teknologi. “Dewan perusahaan mengantisipasi berubahnya lingkungan kerja dengan menempatkan seorang pemimpin yang mampu berhasil di dalamnya,” ujarnya, dikutip dari laman CNN, Jakarta, Jumat (11/1/2019).