JAKARTA - Azad Moopen datang ke Dubai sekitar 31 tahun lalu. Motivasinya sangat mulia, dia ingin mendapatkan uang untuk bisa merenovasi masjid di kampung halamannya, Kalpa kancheri, Distrik Malappuram, Kerala, India.
Dia awalnya ingin mengumpulkan dana saja dan kembali ke India. Dia tidak pernah berpikir untuk menetap di Uni Emirat Arab (UEA). Moopen sudah memiliki posisi mapan saat itu. Dia bekerja sebagai dosen di Calicut Medical College. Namun, dia terus memutuskan untuk membangun mimpi dan mewujudkan ambisinya.
Ternyata, kerja kerasnya membuahkan hasil. Kini Moopen merupakan salah satu miliarder di UEA. Dia mengembangkan bisnis perawatan kesehatan bukan hanya di UEA, tetapi ke kawasan Timur Tengah hingga Asia Pasifik.
Dia menjabat sebagai chairman dan direktur operasional Aster DM Healthcare, konglomerasi di Timur Tengah dan India, yang berdiri pada Desember 1987. Bisnis itu didirikan hanya delapan bulan setelah dia tiba di Dubai untuk mengumpulkan sumbang dana pembangunan masjid.
Baca Juga: Kisah CEO Spotify Jadi Miliarder di Usia 35 Tahun
Hingga kini, Moopen mengelola 21 rumah sakit, 113 klinik, dan 216 apotek. Bisnis kesehatan itu melayani 50.000 pasien di sembilan negara setiap harinya. Pada 2018, Aster DM Healthcare telah merawat lebih dari 17 juta pasien di berbagai fasilitas kesehatan.
Pada 2017, majalah Forbes menempatkan Moopen pada posisi ke-enam “Top 100 India Leaders in UEA” dan total kekayaan diperkirakan mencapai USD5,9 miliar.
“Ketika saya sudah mengumpulkan uang untuk renovasi masjid, pekerjaan saya sudah selesai di UEA. Saatnya kembali ke rumah. Tapi ketika saya hendak kembali ke rumah, saya tidak senang. Ada sesuatu yang menarik saya kembali ke negara ini, memang ada magis di sini,” ungkap Moopen.
Apa kunci sukses Moopen?
“Seberapa suksesnya kamu dalam kehidupan, kamu tidak boleh melupakan orang yang menolongmu,” katanya.
Dia menceritakan ketika salah satu direktur meminta dirinya untuk memecat salah satu stafnya karena kerjanya tidak baik. Ternyata, staf tersebut adalah anak dari seorang kawannya yang pernah meminjaminya uang dahulu.
Baca Juga: Daftar 10 Keluarga Terkaya di Dunia, Siapa Peringkat Pertama?
“Saya memanggil staf dan ayahnya untuk membicarakan laporan kinerjanya. Saya memberikan kesempatan ke dua. Saya berdoa agar dia memiliki kesempatan untuk memperbaiki kinerja,” papar Moopen.
Hal menarik adalah Moopen selalu menempatkan bisnis bukan sebagai profesi. Itu disebabkan pekerjaan itu selalu memberikan ketenangan dan perdamaian.
“Sedangkan bisnis selalu memiliki tantangan. Sukses dalam bisnis adalah kamu bisa menemukan banyak tantangan,” jelasnya.
Amal baik juga tidak pernah dilupakan Moopen. Dia berjanji memberikan 20% dari kekayaannya ke lembaga amal. Dia meluncurkan Aster Volunteers untuk membantu pasien mendapatkan layanan kesehatan gratis, perawatan, hingga operasi. Sekitar 900.000 orang telah mendapatkan bantuan kesehatan.
“Adalah tanggung jawab saya untuk membantu sesama,” jelas Moopen. “Saya ingin menempatkan orang lain dalam sepatu saya. Saya hampir pensiun. Saya ingin menyerahkan bisnis ini kepada tim profesional. Saya percaya mereka akan melakukan banyak hal yang baik dibandingkan apa yang saya lakukan,” imbuhnya.
(Feby Novalius)