JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) atau Foreign Direct Investment (FDI) sepanjang 2018 mencapai Rp392,7 triliun. Angka itu turun 8,8% dari realisasi di 2017 yang sebesar senilai Rp430,5 triliun.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, penurunan investasi asing disebabkan gejolak ekonomi global yang terjadi di sepanjang 2018. Di mana membuat investor mengambil langkah hati-hati untuk menanamkan modal di suatu negara.
“Kita lihat guncangan yang terjadi sepanjang 2018 mempengaruhi berbagai sentimen. Ini tentu ada dampaknya terhadap FDI, sebetulnya enggak hanya FDI, tapi juga investasi jangka pendek,” katanya ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Baca Juga: Realisasi Investasi Cuma 94%, Insentif Harus Lebih Agresif
Dia menjelaskan, saat terjadi gejolak ekonomi global di tahun lalu, para investor melakukan analisa terhadap kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini untuk mempertimbangkan mengambil langkah berinvestasi atau tidak.
"Para investor melakukan para investor melakukan reassessment terhadap kondisi perekonomian suatu negara untuk memutuskan apakah dia invetasi," kata dia.
Meski demikian, dirinya memastikan pemerintah terus berkomitmen menggunakan instrumen-instrumen kebijakan guna mendorong investasi. Di antaranya dengan memaksimalkan kebijakan insentif pajak seperti tax allowance dan tax holiday.
Kemudian dengan memastikan kemudahan untuk kegiatan ekspor dan impor barang. Juga dengan mendorong pembangunan berbagai infrastruktur, juga peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Tujuan itu semua untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia," kata dia.
Kata dia, meskipun di 2018 terjadi turbulensi ekonomi, namun memasuki akhir tahun terjadi pebaikan aliran modal asing ke Indonesia (capital inflows). Hal ini menunjukkan investasi di dalam negeri masih terjaga baik, yang juga ditunjukkan dengan pertumbuhan kredit sebesar 11% di 2018.
“Kemampuan sektor capital market dan bond market financing dari capital spending swasta juga positif. Jadi kami jaga momentum supaya 2019 lebih baik,” tuturnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)