Penyebab Harga BBM Tetap Stabil walau Harga Minyak Dunia Fluktuatif

Hambali, Jurnalis
Jum'at 01 Februari 2019 08:54 WIB
Foto: Okezone
Share :

Dalam beberapa dekade terakhir, pemerintah Indonesia berupaya mendorong pengembangan sektor manufaktur, keuangan, dan lainnya. Seiring dengan pertumbuhan, sektor-sektor tersebut membayar pajak lebih besar. Terlepas dari penurunan peran sektor bahan bakar fosil, selama 2001-2016, tingkat pertumbuhan PDB Indonesia (3-4% per tahun) dan defisit anggaran (pada 2-3%) tetap tidak berubah.

“Indonesia dapat menumbuhkan ekonominya tanpa memperluas ekstraksi bahan bakar fosil, meskipun sebenarnya ada lebih banyak yang dapat dilakukan untuk membangun sektor energi bersihnya,” kata Senior Policy Advisor and Lead of IISD’s Indonesia program Philip Gass, Jumat (1/2/2019).

Sepanjang 2014-2016, Pemerintah Indonesia menghimpun rata-rata Rp190 triliun (USD16 miliar) dari pendapatan pajak dan bukan pajak hulu minyak dan gas. Berdasarkan analisis IISD, dalam periode yang sama menghabiskan jumlah yang sama untuk membayar subsidi bahan bakar dan listrik. Artinya, tanpa meningkatkan pendapatan bersih, subsidi ini mendorong konsumsi energi yang boros, yang makin membuat cadangan minyak, gas, dan batubara Indonesia menipis lebih cepat.

Untuk membuat alokasi sumber daya yang efisien dan merata untuk berbagai jenis energi, subsidi semacam itu harus dihapuskan, di sisi lain konsumen energi yang rentan harus menerima lebih banyak bantuan.

“Penghargaan buat pemerintah, karena pemerintah telah mereformasi beberapa subsidi bahan bakar fosil, dengan hasil positif,” kata Koordinator IISD Indonesia Lucky Lontoh,.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya