Jika kapal-kapal besar hendak melintas, maka jembatan dalam keadaan terbuka. Namun, sejak empat hari lalu jembatan masih dalam keadaan tertutup, akibat terjadi trouble pada sistem. Sehingga kapal dengan bobot yang besar dan menjulang tinggi tidak bisa melintas.
Baca Juga: Sri Mulyani: Jembatan Leta Oar Ralan Tingkatkan Akses Perekonomian
"Sebetulnya jauh hari kita memang sudah menolak dibangunnya jembatan ini, karena berada di jalur utama masuk pelabuhan. Tapi kembali lagi, buatan manusia pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Ternyata apa yang kita khawatirkan terjadi," ungkap Eko.
Atas insiden tersebut menurutnya, pihak perusahaan dan laju perekonomian di Babel dirugikan.
"Iya, kalau saat ini mungkin hanya kami yang dirugikan, tapi kalau dibiarkan berlama-lama akan berdampak pada perekonomian warga. Karena di sinilah jalur keluar masuk bahan kebutuhan pokok dan lainnya di Pulau Bangka," tukas Kepala Cabang PT BJL itu.
(Feby Novalius)