Dia menjelaskan dua kapal mereka yakni Kapal Sentosa 209 telah tiba di perairan Pangkalbalam sejak 3 Februari lalu. Namun, masih tertahan dan kapal Alken Pesona, yang harusnya berangkat pada Rabu kemarin juga ikut tertahan.
"Karena itu, kami sangat dirugikan akibat kerusakan jembatan tersebut kurang lebih Rp20 juta per hari dengan estimasi kerugian pertanggal 7 Februari," urai Eko Supriyadi.
Eko yang juga menjabat sebagai Sekretaris Indonesian National Snipowner's Association (INSA), pihaknya bersama angggota INSA lainnya, diperkirakan bakal mengadu kepada Pemprov atas insiden mereka alami.
"Kita akan ke Pemprov, sekitar lima perusahaan tergabung dalam INSA yang dirugikan, termasuk expedisi nanti juga akan kita ajak. Jika ditotalkan sekira miliaran kerugian yang kita alami," ungkapnya.
Di sisi lain, tak hanya merugikan perusahaan jasa angkutan pelayaran. Rusaknya jembatan EMAS hingga saat kini tak kunjung selesai, akan berdampak pada perekonomian di Pulau Bangka. Sebab, alur di bawah jembatan ini merupakan satu-satunya akses masuk pelabuhan Pangkalbalam.