JAKARTA - Istilah Unicorn ramai diperbincangkan di Media Sosial (Medsos) setelah debat kandidat Capres kedua pada 17 Februari.
Isu tersebut semakin banyak dibicarakan setelah pertanyaan dari Jokowi ini membuat calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sepertinya tidak paham. Dia menanyakan apa maksud unicorn?
Berikut Beberapa fakta mengenai unicorn dirangkum Okezone,Minggu (24/2/2019).
1. Prabowo Bertanya soal Unicorn
Debat kedua calon presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terdapat sesi saling melontarkan pertanyaan. Capres nomor urut 01 Joko Widodo mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan pertama kepada capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Pertanyaan yang disampaikan adalah rencana Prabowo mengenai strategi dalam peningkatan unicorn atau perusahaan startup yang memiliki valuasi nilai hingga USD1 miliar.
Baca Juga: Sebut Unicorn, Sri Mulyani ke Pengusaha: Kok Ketawa?
"Terima kasih. Infrastruktur apa yang akan Bapak bangun untuk mendukung perkembangan unicorn Indonesia?" tanya Jokowi kepada Prabowo dalam debat kedua pilpres.
Namun, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sepertinya tidak paham. Dia sempat menanyakan apa maksud unicorn dari pertanyaan Jokowi.
"Unicorn apa yang dimaksud unicorn? Yang online-online itu?" kata Prabowo.
2. Apa Itu Unicorn?
Unicorn merupakan perusahaan startup yang memiliki valuasi minimal USD1 miliar atau setara Rp14 triliun. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh seorang investor ventura, Aileen Lee pada 2013.
Baca Juga: Wapres JK: Unicorn Datangkan Investasi ke Indonesia
Saat itu, kata dia, hanya 0,07% startup yang bisa menembus valuasi USD1 miliar, sehingga sulit sekali menemukannya seperti layaknya mencari unicorn, hewan kuda putih bertanduk yang dianggap mitos. Lima tahun kemudian, banyak startup yang menjelma menjadi unicorn. Bahkan, startup seperti Facebook sudah berbeda kasta dengan gelar hectacorn karena valuasinya sudah di atas USD100 miliar, tepatnya saat ini USD416 miliar.
3. 4 Perusahaan Startup Penyandang Status Unicorn
Di Indonesia, sejauh ini sudah ada empat startup di Indonesia yang menyandang status unicorn, yaitu Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. Bahkan, angka tersebut bisa bertambah menjadi lima jika Grab memutuskan untuk membuka kantor pusat di Indonesia.
4. Unicorn Tarik Modal Asing Ke RI
Menjamurnya startup di Indonesia dinilai membawa dampak positif bagi perekonomian. Apalagi, apabila startup berkembang pesat dan menjadi unicorn. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, keberadaan unicorn semakin penting dalam perekonomian. Bahkan, kehadiran mereka selama ini mampu menarik aliran modal asing ke RI.
(Feby Novalius)