JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan penjelasan terkait besarnya dana investasi asing kepada empat perusahaan startup Indonesia yang menyandang status unicorn atau memiliki valuasi di atas USD1 miliar.
Menkominfo Rudiantara mengatakan, bahwa pendanaan investasi oleh asing kepada empat unicorn ini berbeda, tidak menggunakan bisnis konvensional. Di mana bisnis konvensional itu siapa yang sahamnya besar maka investor tersebut akan memiliki.
Baca Juga: OJK Dorong 4 Unicorn Indonesia Lakukan IPO
"Sedangkan untuk bisnis startup ini berbeda, investor hanya menjadi pemodal dari perusahaan tersebut," ujarnya, di kantor Kominfo Jakarta, Selasa (26/2/2019).
Dia menegaskan bahwa dana investasi asing kepada empat unicorn itu tidak untuk bakar uang.
"Bakar uang buat saya? Siapa? Konsumen? Konsumen indonesia. Kalau kami lihat, yang untung ya masyarakat indonesia. Aplikasinya kan menyelesaikan masalah," ungkapnya.
Baca Juga: Investor Asing Bakar Uang di Go-Jek Cs, Sri Mulyani: Ingin Tahu Data Kita
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan alasan mengapa banyak sekali investor asing yang berminat pada perusahaan teknologi rintisan Indonesia skala besar dengan valuasi USD1 miliar atau . Di mana saat ini, ada empat unicorn, Traveloka, Bukalapak, Go-Jek hingga Tokopedia.
Dia mengatakan, salah satu yang diincar oleh investor tersebut adalah data kegiatan ekonomi masyarakat. Menurutnya kepemilikan data ini dapat diolah menjadi produk yang bisa dipasarkan di Indonesia.
(Feby Novalius)