Cerita JK soal Bisnisnya Gagal karena Tak Percaya Teknologi

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 27 Februari 2019 14:13 WIB
Foto: Giri Hartomo
Share :

JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, perkembangan teknologi itu sangat nyata adanya. Jangan sekali-kali masyarakat tidak percaya dan anti terhadap perkembangan teknologi.

Sebab jika anti terhadap teknologi digital, maka bukan tidak mungkin mereka akan tergerus. Pasalnya hal tersebut sudah JK rasakan, yang mana ketika itu dirinya tidak percaya dengan teknologi.

"Saya juga pernah mengalami masalah. Karena tidak terlalu percaya teknologi, jangan ulangi kesalahan saya," ujarnya di Jakarta, Rabu (25/2/2019).

 Baca Juga: Sri Mulyani Minta Pengusaha Generasi Lama Belajar dari Unicorn

Menurut JK, dirinya pernah membuka bisnis telekomunikasi dengan bekerjasama dengan PT Telkom (Persero) Tbk di daerah timur Indonesia. Di saat bersamaan pada tahun 1992, dirinya mendengarkan sebuah wejangan dari salah satu profesor di Australia.

"Saya pernah investasi telekomunikasi kita membangun bisnis telekomunikasi di Indonesia timur. Investasi cukup besar," kata JK.

Ketika itu, profesor tersebut mengatakan jika pada masa itu seluruh transaksi akan lewat saku Anda. Saat itu juga JK menganggap jika hal tersebut sangat mustahil dan tidak mempercayai hal tersebut.

"Ada profesor yang mengatakan, nanti semua transaksi terjadi di saku. Saya fikir ini profesor ngomong apa ini," ucapnya.

 Baca Juga: JK Sebut dengan Teknologi, Bisnis Kecil Bisa Mendunia

Karena tidak percaya lanjut JK, dirinya pun memilih untuk membiarkan bisnis tersebut. Padahal para pesaingnya waktu itu sudah mulai beralih pada bisnis telepon genggam tanpa kabel.

"Pada waktu itu sudah ada telepon wireless. Tapi ditenteng. Kayak gimana caranya di kantong. Tahun 2000 pada jual bisnisnya. Karena pada ragu-ragu karena telepon kabel udah enggak laku," katanya.

 Baca Juga: Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tidak Akan Maju jika Tak Ada Pengusaha

Setelah itu akhirnya lama kelamaan bisnis milikinya bangkrut. Sebab meskipun berada di daerah timur Indonesia, namun seluruh masyarakatnya sudah menggunakan telepon wireless tanpa kabel.

"Jadi tetap bertahan. Lama-lama betul enggak adalagi pakai telepon kabel. Maka macet lah semua bisnis itu," ucapnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya