"Pada waktu itu sudah ada telepon wireless. Tapi ditenteng. Kayak gimana caranya di kantong. Tahun 2000 pada jual bisnisnya. Karena pada ragu-ragu karena telepon kabel udah enggak laku," katanya.
Baca Juga: Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tidak Akan Maju jika Tak Ada Pengusaha
Setelah itu akhirnya lama kelamaan bisnis milikinya bangkrut. Sebab meskipun berada di daerah timur Indonesia, namun seluruh masyarakatnya sudah menggunakan telepon wireless tanpa kabel.
"Jadi tetap bertahan. Lama-lama betul enggak adalagi pakai telepon kabel. Maka macet lah semua bisnis itu," ucapnya.
(Dani Jumadil Akhir)