Total aset yang dimiliki WSBP tercatat tumbuh tipis 2,03% pada 2018. Jumlah aset yang dimiliki tumbuh dari Rp14,91 triliun pada 2017 menjadi Rp15,22 triliun akhir tahun lalu. Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan laba sebesar 10%. ”Pada 2019, WSBP menargetkan laba naik sekitar 10% dibandingkan 2018," kata Direktur Utama WSBP Jarot Subana dilansir dari Harian Neraca, Kamis (28/2/2019).
Dia menambahkan, perusahaan juga menargetkan nilai kontrak baru 2019 sebesar Rp10,39 triliun, baik dari proyek internal maupun eksternal. Research Associate MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan dalam risetnya mengemukakan saham WSBP dinilai relatif aman sebagai instrumen investasi, seiring strategi perseroan untuk mengurangi proyek "turn key" guna menghindari kas operasional negatif.”Aksi ini akan menjadi sentimen positif bagi perseroan ke depan. Kebijakan tersebut juga akan membuat kinerja keuangan dan pergerakan harga saham WSBP lebih baik ke depan,”paparnya.
Dia menambahkan, keinginan manajemen WSBP untuk menerapkan integrasi bisnis mulai dari hulu ke hilir juga akan berdampak terhadap kenaikan margin keuntungan dalam jangka panjang."Integrasi bisnis akan dilaksanakan dengan mengakuisisi perusahaan penyedia bahan baku produksi, seperti tambang pasir, produsen besi, dan lainnya," paparnya.
Dirinya memproyeksikan, laba bersih Waskita Beton meningkat menjadi Rp1,39 triliun pada 2019 dibandingkan target 2018 yang sebesar Rp1,2 triliun, dan perolehan tahun 2017 yang sebesar Rp1 triliun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)