Angka ini naik sebesar 13% dibandingkan pendapatan usaha sepanjang tahun 2017 sebesar Rp7,1 triliun. Selain itu perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun atau naik sebesar 10% dari perolehan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp1,0 triliun.
Sedangkan untuk penerimaan pembayaran termin selama 2018 sebesar Rp11,4 triliun atau naik sebesar 148% dari penerimaan pembayaran termin tahun 2017 sebesar Rp4,6 triliun. Disebutkan, penerimaan pembayaran termin ini berasal dari pekerjaan tambahan proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, proyek jalan tol Batang-Semarang, proyek jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM), proyek jalan tol Pematang Panggang - Kayu Agung (PPKA), proyek jalan tol Terbanggi Besar - Kayu Agung, dan berbagai proyek lain.
Baca Juga: Naik 10,31%, Waskita Beton Raup Laba Rp1,10 Triliun
Dari sisi perolehan nilai kontrak baru pada tahun 2018 sebesar Rp 6,66 triliun atau 102% dari target NKB 2018 sebesar Rp 6,56 triliun. Perolehan nilai kontrak baru ini berasal dari beberapa proyek besar yang tengah disuplai oleh WSBP yaitu proyek jalan tol Pekanbaru-Dumai, Tebing Tinggi-Parapat, dan proyek lainnya.
Kata Jarot Subana, perseroan membukukan cashflow operasional positif yang signifikan sekitar Rp1,8 triliun dan arus kas positif sebesar Rp271 miliar. Kondisi ini menjadi modal yang kuat bagi WSBP di tahun 2019. Hal ini disebabkan karena rasio posisi utang berbunga terhadap modal WSBP yang masih sebesar 0,7x, masih jauh dari batas yang ditentukan sebesar 2,5x.
(Feby Novalius)