SEMARANG - Sebanyak 14.736 orang tenaga kerja asing (TKA) telah membanjiri sejumlah daerah di Jawa Tengah. Mereka menempati sejumlah posisi strategis mulai teknisi, manager, direktur, hingga komisaris pabrik.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah Wika Bintang mengatakan, semua TKA itu mendapat pengawasan ketat. Mereka paling banyak bekerja di tiga proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
"Di PLTU Batang ada 100 pekerja dari Jepang, kemudian PLTU Cilacap ada 100 pekerja dari China, dan PLTU Tanjung Jati B Jepara ada 97 pekerja dari lima negara," kata Wika Bintang, Selasa (5/3/2019).
Baca Juga: Kemenaker: Secara Logika TKA Tidak Bisa Memperoleh KTP
Menurutnya, terdapat ratusan pekerja asing yang bekerja di PLTU sejak awal proyek itu berdiri di Jawa Tengah. Mereka paling banyak ditempatkan bidang teknik pengoperasian pembangkit listrik selama tiga tahun.
"Batas kerja mereka memang kita batasi sampai tiga tahun, karena proyek PLTU itu kan modalnya dari investasi asing. Untuk itu ada tenaga kerja dari negara-negara lain yang ditugaskan di sana sampai proses tukar ilmu dengan pekerja lokal bisa berjalan maksimal. Setelah kontrak kerjanya berakhir, mereka pulang ke negara asalnya," ungkapnya.
Wika juga menyatakan dari jumlah 14.736 TKA tersebut, mayoritas mendapat izin kerja melalui Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). Sedangkan sisanya berdasarkan perizinan perjanjian kerja.